Demi Masa

By | April 6, 2015

demi masa_5

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran  dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.             (QS. Al Ashr : 1-3)

Tadi malam saya melihat tayangan di National Geographic  tentang kereta peluru Shinkansen di Jepang. Kereta ini bisa  melaju dengan kecepatan 238 km/jam. Sebuah komitmen rakyat  Jepang demi menghargai waktu yang patut diacungi jempol.  Setiap hari orang Jepang berada di stasiun kereta tiba dan  berangkat dengan tepat pula. Bahkan demi komitmen nya  terhadap waktu ada petugas khusus yang akan mendorong para penumpang untuk bisa masuk kereta bilamana sudah berdesakan demi memenuhi komitmen jadwal keberangkatan kereta. Mereka sadar terlambat sedikit saja ke tempat mereka bekerja berarti kerugian yang besar terlebih budaya malu datang terlambat telah ditanamkan dalam-dalam di benak pikiran seolah-olah menjadi program yang read only tidak dapat dirubah cukup langsung dilaksanakan. Malahan mereka telah mengembangkan kereta maglev (magnetic levitation) dimana kereta bisa mengambang di jalur rel nya tanpa ada gaya gesek yang menurut mereka friksi sangat membuang energi. Luar biasa. Owh yah kereta ini melaju lebih cepat lagi yaitu 581 km/jam. Amazing.

Di dunia digital yang serba cepat ini terlambat adalah sebuah kata yang bisa menyeret pelakunya ke dalam jurang kegagalan yang teramat dalam. Terlambat melakukan prospek kepada calon nasabah bisa berarti kehilangan peluang mendapatkan keuntungan lebih dari komisi asuransi. Terlambat melakukan update konten pada web bisnis bisa berarti kehilangan kesempatan traffic nya jadi rame. Terlambat melakukan usaha preventive pada mesin bisa jadi mesin mengalami breakdown dalam jumlah sering. Begitulah, terlambat sering kali menghinggapi diri kita dan umum penduduk Indonesia di negri ini.

Demi masa. Begitulah Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman, menandakan bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan. Jepang telah memberi contoh yang benar tentang komitmen nya terhadap waktu. Dalam pemahaman saya, amal shaleh merupakan amalan yang berkualitas karena disertai dengan ilmu dan cara menerapkannya. Dalam bahasa kita amalannya sudah kompeten dan professional. Hal itulah yang seharusnya mendasari pekerjaan kita yaitu kualitas dan professional. Tentu saja bagi muslim setiap waktu harus dibingkai dalam kerangka beribadah kepada Alloh.

Akhirnya menjadi apapun kita saat ini, jadikanlah pekerjaan yang sedang kita tekuni menjadi sebuah pekerjaan yang berkualitas dan professional. Sembari dibarengi dengan niat beribadah kepada Alloh. Menjadi seorang ibu rumah tangga yang berkualitas dan professional karena sanggup mengelola rumah dengan baik, melayani kebutuhan suami dengan baik, serta mendidik anak-anak dengan baik. Menjadi kepala rumah tangga yang baik, bekerja dengan penuh khidmat untuk mensejahterakan rumah tangga dan semua itupun dilakukan dengan penuh kualitas dan professional.

Semoga Alloh selalu menuntun kita kepada jalan-Nya yang benar. Memberikan semangat melalui istri/suami serta anak-anak kita. Dan berusaha mengisi waktu dengan ibadah yang berkualitas dan professional.

Photo credit by Photobucket

NOTE :
Mau update artikel-artikel mencerahkan melalui smartphone seperti yang barusan Anda baca? Langsung saja save + invite nomor WA saya di 0856 9974 568. Bagi yang invite saya akan bagikan BONUS sebuah free ebook atau audiobook. TINGGAL PILIH. Dua-duanya keren koq.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *