Di awal tahun ini Anda pasti menyimpan harapan yang lebih baik bagi kehidupan Anda. Anda mengharapkan bisnis Anda berkembang dengan omset yang besar. Anda mengharapkan nilai-nilai belajar Anda di sekolah semakin baik. Anda mengharapkan kehidupan rumah tangga Anda berjalan baik dan harmonis.
Seribu harapan memang selalu menggelayuti pikiran kita di awal tahun ini. Sama seperti Anda, saya juga menyimpan harapan baik untuk kesuksesan saya di tahun ini. Menapaki tahun baru seperti membuka lembaran baru dalam catatan kehidupan kita. Padahal sejatinya kehidupan terus berjalan dari sejak lahir hingga hari ini. Bersyukur Tuhan masih memberi kita nafas untuk menyusuri lorong-lorong kehidupan di tahun ini.
Modal yang baik berupa nikmat hidup ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Yah apalah artinya bila hidup kita sia-sia. Biasanya ciri khas yang kita lakukan di penghujung tahun ialah membuat resolusi atau semacam komitmen tentang “mau ngapain sih?” di tahun depan.
Resolusi ini Anda buat sebagus dan semenarik mungkin. Saking bagusnya, semangat Anda menggebu-gebu untuk mengimplementasikannya. Lalu di tengah perjalanan mengapa semangat Anda terseok-seok disapu pusaran badai? Semangat Anda terjuntai ke dalam jurang yang kelam.
Memang untuk merubah nasib itu rumusnya sederhana. Just develop good habits, and you can change your life forever. Bangun kebiasaan baik dalam hidupmu maka otomatis kehidupanmu akan membaik. Pertanyaannya akankah semudah itu? Kali ini kita akan membahas 7 kesalahan yang umum dilakukan dalam membangun good habit.
Studi ini dilakukan oleh Stanford University Persuasive Lab (sebuah lembaga terkemuka yang dengan getol mempelajari seluk-beluk perilaku manusia). 7 daftar kesalahan ini bukan sekedar opini belaka tetapi merupakan hasil riset dan telah terbukti dengan didukung oleh ribuan data empiris. So apa sajakah 7 daftar kesalahan dalam membangun good habit itu? Yuk kita telisik satu persatu.
Mistakes # 1 : Relying on Willpower for Long Term Behavior Change. Ini adalah kesalahan umum dan sering terjadi. Perubahan pada diri seseorang hanya mengandalkan kemauan pribadi. Kita tahu bahwa kemauan atau willpower itu terbatas. Dia bisa menguap dengan mudah. Itulah mengapa banyak pribadi yang bersemangat di awal kemudian perlahan-lahan pudar willpowernya. Sehingga banyak inisiatif perubahan yang gagal gara-gara willpower ini. Artikel lengkap tentang willpower bisa dibaca di sini.
Mistake # 2 : Attempting big leaps, instead of baby steps. Saking bersemangatnya sering terlupa bahwa perubahan yang permanen hanya akan terjadi bila dimulai dari hal yang kecil. Faktanya : membangun kebiasaan dari hal yang kecil prosentase kesuksesannya jauh lebih besar dibandingkan dengan memulai dengan langkah besar. Alih-alih mengatakan “hari ini saya akan push up 50 kali” (padahal belum pernah push up), lebih baik tekadkan “saya akan memulainya dengan push up 15 kali per hari”. Ajaibnya nanti goalnya akan bertambah dari waktu ke waktu (maksudnya dari 15 kali push up menjadi 20 kali, 30 kali).
Mistake # 3 : Ignoring how environment shapes behaviors. Ini benar-benar kunci. Lingkungan sangat berpengaruh pada terbentuknya kebiasaan.
Motivator sejago apapun tidak akan sanggup merubah kebiasaan seseorang jika lingkungannya tidak mendukung untuk berubah.
Mistake # 4 : Blaming Failures on Lack of Motivation. Ini lagi-lagi menyalahkan motivasi orang untuk berubah perilakunya.
Padahal daripada fokus memperbaiki motivasi per orangan lebih baik usaha perbaikan dilakukan dengan merekayasa konteks. Daripada sering-sering ngingetin orang untuk bayar tagihan, sediakan fitur auto debet. Agar orang yang males bayar tagihan bisa langsung otomatis ter-debet.
Mistake # 5 : Believing that Information Leads to Action. Bunyi-bunyi slogan tentang pentingnya perubahan bila disampaikan terus-menerus hanya akan membuat orang jenuh dan frustasi. Cara ini meyakini informasi/wejangan/nasehat yang disampaikan bisa merubah perilaku. Ini salah besar.
Mistake # 6 : Focusing on Abstract Goals. Tetapkan goal yang lebih konkrit. Saya ingin kaya. Saya ingin pintar. Ungkapan seperti ini masih abstrak. Karena tujuan sama sekali tidak terukur. Tidak ada target yang jelas.
Bila Anda ingin kaya, Anda harus targetkan seberapa besar kekayaan Anda? Dalam jangka waktu berapa lama Anda kaya? Dengan cara apa Anda bisa cepat kaya? Dengan memicu pertanyaan seperti ini langkah Anda akan semakin konkrit. Semakin konkrit perencanaan Anda semakin jelas Anda bisa meraih tujuan.
Sama halnya dengan keinginan sehat. Anda harus menterjemahkan langkah konkrit apa yang bisa dilakukan agar Anda selalu sehat. Misal push up 20 kali sehari. Jogging di sekitar perumahan seminggu sekali. Usaha yang konkrit akan JAUH mendekatkan pada perubahan perilaku ketimbang hanya ingin ini ingin itu.
Mistake # 7 : Assuming that Behavior Change is Difficult. Yah perubahan perilaku tidak akan terjadi bila tidak dimulai. Yah mulailah dari hal kecil. Hal-hal yang sederhana tapi kontinyu. Ciptakan sasaran yang konkrit seperti di atas tadi. Push up 20 kali sehari. Baca buku 2 halaman per hari. Terakhir lakukan rekayasa konteks agar lingkungan mendukung untuk perubahan (contoh : auto debet tadi).
Demikian 7 daftar kesalahan yang umum dilakukan saat memulai kebiasaan baik. Setiap awal tahun setiap kita menginginkan perubahan yang baik. Artikel ini menemani Anda mengawali tahun 2018 mempersiapkan perubahan perilaku yang baik dengan mencermati kemungkinan kesalahan yang bisa terjadi. Agar Anda menjadi pribadi yang tangguh dan selalu happy. 😀
Photo credit by Gratisography.com
NOTE :Mau update artikel-artikel mencerahkan melalui smartphone seperti yang barusan Anda baca? Langsung saja save + invite nomor WA saya di 0856 9974 568. Bagi yang invite saya akan bagikan BONUS sebuah free ebook atau audiobook. TINGGAL PILIH. Dua-duanya keren koq.